Dalam tausiyahnya, Ustadzah Masroyatin
memotivasi kaum ibu untuk bersemangat menghadiri majelis taklim. Sebab, orang
yang berilmu itu mendapatkan keutamaan sebagaimana dinyatakan Allah dalam Al-Quran
Surat Al-Mujadilah Ayat 11. Yaitu orang yang berilmu itu ditinggikan
kedudukannya oleh Allah beberapa derajat.
Dipesankan kepada ibu-ibu yang
hadir di majelis taklim harus berusaha mengamalkan ilmu yang sudah didapat saat
di majelis taklim. Harus ada perubahan dalam membaca Al-Quran. Yang tadinya
baca Al-Fatihah masih belum sesuai dengan kaidah yang baik dan benar, harus
mulai berubah.
“Bacaannya diperbaiki. Karena
Al-Fatihah itu surat yang wajib dihafal dan dibaca dengan baik dan benar oleh
orang Islam. Karena Al-Fatihah adalah rukun dalam shalat, dan shalat lima waktu
itu hukumnya wajib. Saat bacaannya ditasydid ya harus dibaca dengan tasydid.
Saat membacanya mad wajib, ya harus dibaca panjang. Jadi, harus ada perubahan
setelah mengaji. Diamalkan ilmu tajwid yang sudah diajarkan!” pesannya.
Tidak hanya memotivasi untuk
semangat mengaji, ibunda dari Ustadzah Anita Qurroti A’yuni itu juga mengajak
ibu-ibu untuk senantiasa mendoakan putra-putrinya.
“Doa seorang ibu itu sangat
berpengaruh terhadap anak-anaknya. Jangan lupa untuk selalu mendoakan anak-anak
kita usai shalat. Bacakan Surat Al-Fatihah sebanyak 41 kali dalam sehari untuk
anak-anak kita. Agar mereka sukses dunia dan akhirat. Jangan sampai terlalu
sibuk main HP sampai lalai mendoakan anak-anak kita,” ujarnya.
Di sela-sela tausiyahnya, Ustadzah
Masroyatin juga menghadirkan candaan yang renyah sehingga mengundang tawa
jamaah dan membuat suasana menjadi cair. Ibu-ibu Majelis Taklim Al-Muhajirin tampak
senang dan berterima kasih atas kehadiran Ustadzah Masroyatin yang sedang
menikmati liburan di Pulau Sumba. (yad)