Rasakan Kota Pelajar, Lulusan MAS Waingapu Ikuti Seminar Internasional di UNU Yogyakarta


SAMSUMBA.com - Tidak salah jika Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Pelajar. Hal itu diungkapkan oleh para lulusan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Waingapu Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur yang diterima menjadi mahasiswa Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Pulau Seribu Bukit, putra-putri Sumba itu tiba di Kota Pelajar, Selasa (17/9/2024). Belum hilang dari rasa capek, mereka langsung melapor ke Kampus UNU Yogyakarta dan keesokan harinya, Rabu (18/9/2024), mereka berkesempatan mengikuti seminar internasional.

Bertempat di Hall Kampus UNU Yogyakarta, seminar mengangkat tema, “Dari Jalur Sutra Hingga Nusantara: Sejarah, Perkembangan dan Faktor Islam dalam Relasi Indonesia-Tiongkok” dengan menghadirkan beberapa pakar, antara lain Prof. Li Lin, Ph.D., professor pada Chinese Academy of Social Sciences.

Seusai seminar, beberapa calon mahasiswa UNU Yogyakarta asal Waingapu itu menyampaikan pandangannya kepada Samsumba.com.

“Dengan mengikuti seminar hari ini, saya dan teman-teman bisa belajar dan mengetahui banyak hal tentang hubungan Indonesia-Tiongkok. Pokoknya seminar hari ini sangat seru dan memukau, bisa bertemu beberapa profesor dan bertemu teman-teman mahasiswa,” kata Ema Kurniawati.

Giandra Andara Hapsya juga senang bisa mengikuti seminar internasional. “Waktu hari pertama ke Kampus UNU Yogyakarta, saya merasa kampus ini membuat saya merasa nyaman dan ketika mengikuti seminar ternyata juga menyenangkan,” ujarnya.

Giandra merasakan suasana Yogyakarta sangat keren sehingga tidak salah jika Yogyakarta menyandang predikat Kota Pelajar yang diimpikan banyak pelajar dari seluruh penjuru negeri ini.

Sementara itu, Tris Fizar Ichcan agak sedikit kecewa karena tidak mendapat kesempatan bertanya saat seminar internasional.

“Alhamdulillah seminar lancar. Cuma tadi mau ajukan pertanyaan ke professor tetapi saya tidak dipilih. Dari UNU tidak ada yang mewakili untuk bertanya. Padahal tadi saya sudah siap semua pertanyaan yang saya catat di buku,” tuturnya.

Meskipun sedikit kecewa, Fizar mengaku bangga karena bisa mengikuti seminar internasional.

“Seminar tadi membuat saya semangat buat giat belajar. Apalagi tadi menghadirkan profesor langsung dari Tiongkok. Bagus sekali. Saya sangat bersemangat untuk kuliah. Inilah kelebihan Yogyakarta. Saya merasakan Yogyakarta adalah Kota Pelajar. Di sini banyak universitas terkenal, banyak orang hebat dan banyak mahasiswa yang hebat,” kata pemuda yang berminat melanjutkan pendidikan S-2 ke Tiongkok itu. 

Kalau baru dua hari saja sudah merasakan nuansa keilmuan dari Yogyakarta, maka putra-putri Sumba itu selama kuliah di UNU Yogyakarta diharapkan dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari Kota Pelajar. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat digunakan membangun Sumba. Tidak mudah menemukan seminar internasional di Sumba. Tidak mudah menemukan nuansa keilmuan di Sumba. 

Berdasarkan jadwal, orientasi mahasiswa baru akan dilaksanakan sejak tanggal 23 September 2024 dan perkuliahan dimulai pada tanggal 30 September 2024. (sam)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)