Wakil Ketua Pengadilan Agama Waingapu: Anak-Anak Sumba Harus Berpendidikan Tinggi


SAMSUMBA.com - Wakil Ketua Pengadilan Agama (PA) Waingapu, H. Fahrurrozi Zawawi menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Baiturrahman Kanjonga Sumba Timur, Jumat (23/8/2024). Khotbah tersebut berisikan pesan-pesan kebajikan seputar pendidikan sebagai kunci untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

“Hari-hari ini kita sedang berada dalam suasana suka cita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Ke-79. Kita bangga dan riang gembira, karena kita bisa merdeka setelah dijajah oleh penjajah selama ratusan tahun dan kita berhasil mendirikan Negara Republik Indonesia. Namun demikian, di balik kebanggaan dan kegembiraan, kita harus melakukan refleksi atau perenungan apakah kita benar-benar telah merdeka,” ujar orang nomor dua di PA Waingapu yang biasa disapa Ustadz Fahrurrozi di awal khotbah.

Dulu zaman penjajahan, sambungnya, rakyat Indonesia hidup dalam kebodohan dan kemiskinan, ternyata sekarang pun rakyat Indonesia masih banyak yang hidup dalam kebodohan dan kemiskinan. Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa tujuan didirikannya Republik Indonesia, antara lain, adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi nyatanya setelah 79 tahun merdeka, rakyat Indonesia masih banyak yang belum sejahtera dan masih banyak yang belum cerdas.

Disebutkan bahwa Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 menyatakan Kabupaten Sumba Timur masuk dalam kategori Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Di antara indikator yang digunakan adalah perekonomian masyarakat dan sumber daya manusia.

“Jadi, ketahuilah para Jamaah, bahwa Sumba Timur ini oleh Pemerintah Pusat ditetapkan sebagai Daerah Tertinggal karena rakyatnya masih miskin dan sumber daya manusianya masih rendah. Kenyataan ini harus membuka mata kita bahwa tugas kita belum selesai. Mengusir penjajahan bukan akhir dari perjuangan. Memproklamasikan kemerdekaan bukan puncak dari perjuangan. Setelah merdeka, tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Kita harus membangun agar rakyat kita terbebas dari kemiskinan dan kebodohan,” katanya.

Untuk bisa membangun, lanjutnya, harus mempunyai sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu, putra-putri Sumba harus mengenyam pendidikan.

Ustadz Fahrurrozi mengimbau kepada para jamaah supaya mengingatkan anak-anak akan tanggung jawabnya membangun daerah ini dari ketertinggalan. Anak-anak harus segera menyadari bahwa masa depan daerah ini ada pada pundak mereka sebagaimana dipesankan Alfred Simanjuntak dalam lagunya: Bangun pemudi pemuda Indonesia. Tangan bajumu singsingkan, untuk negara. Masa yang akan datang, kewajibanmu lah. Menjadi tanggunganmu terhadap nusa. Menjadi tanggunganmu terhadap nusa.

“Walaupun kondisi serba sulit dan fasilitas serba terbatas, kita harus pastikan semua anak Sumba mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu. Jangan berhenti sampai SMA atau Aliyah. Anak-anak Sumba harus melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Mari kita antarkan anak-anak Sumba memasuki universitas-universitas terbaik di negeri ini. Sehingga sekembalinya mereka dari kuliah, mereka dapat membangun Tanah Sumba dari ketertinggalan,” tegas Ustadz/Hakim asal Pati Jawa Tengah yang bertugas di Sumba sejak Desember 2022 itu.

Diterangkan bahwa anak-anak yang meninggalkan kediamannya atau kampung halamannya untuk menuntut ilmu, maka Allah janjikan pahala yang besar. Sebab aktivitas menuntut ilmu itu sungguh mulia. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah (fi sabilillah) sampai ia kembali”. Di hadits yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”.

Lebih lanjut, Ustadz Fahrurrozi mengatakan bahwa saat ini sedang dibuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di instansi pemerintahan, lembaga negara, lembaga pendidikan, lembaga peradilan, kejaksaan dan lain sebagianya.

“Pertanyaannya, siapkah SDM kita untuk mengisinya? Siapkan putra-putri Sumba bersaing memperebutkan formasi itu? Kalau anak-anak Sumba sendiri tidak mampu berkompetisi untuk mengisi jabatan di daerahnya sendiri, maka jangan salahkan orang dari daerah-daerah lain yang mengisinya. Jangan menyesal jika anak-anak Sumba harus menjadi penonton di daerahnya sendiri. Realitas seperti ini harus membuka mata kita. Anak-anak Sumba harus mengenyam pendidikan yang tinggi sehingga menjadi sarjana-sarjana yang hebat dan siap berkompetisi,” tandasnya.

Selanjutnya Ustadz Fahrurrozi mengingatkan firman Al-Quran dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 11, sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, suatu bangsa atau suatu masyarakat sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Dipesankan bahwa untuk memajukan Pulau Sumba dari ketertinggalan, harus dilakukan perubahan. Satu-satunya jalan menuju perubahan itu adalah melalui pendidikan. Semua pihak harus ambil bagian, berpartisipasi dan melibatkan diri dalam program mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kita jangan tinggal diam ketika melihat jalan-jalan menuju sekolah rusak sehingga menghambat anak-anak berangkat ke sekolah. Kita jangan cuek, tidak peduli tatkala melihat sekolah-sekolah kekurangan sarana prasarana. Kita harus pastikan proses belajar-mengajar berjalan sesuai dengan yang seharusnya, sehingga anak-anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup sebagai bekal membangun masa depan,” pesannya lagi.

Ustadz Fahrurrozi menyerukan kepada semua pihak untuk mendukung pendidikan di Sumba dengan apa yang dipunyai, dengan kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki.

“Jangan sampai karena tidak kuat membayar SPP ada anak yang tidak bisa sekolah. Jangan sampai ada anak yang gelisah tidak bisa mengikuti pelajaran karena belum makan dan di rumah tidak ada makanan. Jangan sampai ada guru yang seharusnya mengajar tetapi tidak bisa berangkat ke sekolah karena tidak bisa beli bensin untuk berangkat ke sekolah. Kita harus pastikan guru-guru di Sumba ini sejahtera lahir batin. Gajinya cukup memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” pungkasnya. (sam)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)