SAMSUMBA.com - Seperti biasa, tiap hari Ahad sehabis shalat Shubuh diselenggarakan kajian di Masjid Al-Muhajirin Pakamburung Waingapu Sumba Timur dengan menghadirkan pembicara (pemateri) dari berbagai kalangan. Yang bertindak sebagai pembicara pada Ahad (4/8/2024) adalah Haji Ilyas Ismail, ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumba Timur.
Pada kesempatan
itu, Haji Ilyas mengajak hadirin untuk merawat fitrah ilahiyah (fitrah
ketuhanan). Fitrah adalah kesucian jiwa. Fitrah ilahiyah mencakup banyak hal,
antara lain fitrah beragama, fitrah bersosial, fitrah intelektual dan fitrah
biologis.
Dijelaskannya,
fitrah ilahiyah yang pertama adalah fitrah beragama. Manusia butuh beragama. Hal
itu sesuai firman Allah dalam Surat Al-A’raf Ayat 172 yang artinya, “Ingatlah ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi (tulang belakang) mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), bukankah Aku ini
Tuhanmu? Mereka menjawab, betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.
“Fitrah
kedua yaitu fitrah bersosial. Manusia butuh hidup berkelompok, berorganisasi maka
ada paguyuban Jawa, Paguyuban Madura, Paguyuban Bima dan lain sebagainya. Manusia
tidak bisa hidup sendiri, manusia butuh orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya,”
terangnya.
Dari kehidupan
berkelompok atau bermasyarakat itu, sambung Haji Ilyas, terbentuk kebudayaan
atau adat istiadat.
“Seperti
budaya atau tradisi di Sumba ini. Sejak saya datang pertama kali di Waingapu
tahun 1987, saya saksikan orang-orang di sini kalau mau hajatan pernikahan maka
diadakan sambung tangan, yaitu gotong royong membantu orang yang mau hajatan.
Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Walaupun
demikian, Haji Ilyas mengingatkan agar kebiasaan masyarakat yang
berlebih-lebihan dalam menggelar pesta perkawinan perlu dikoreksi. Karena biaya
perkawinan yang besar itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat, seperti
membantu keluarga fakir miskin, anak-anak yatim piatu dan janda-janda tua.
“Fitrah
ilahiyah ketiga adalah fitrah intelektual atau fitrah yang berhubungan dengan
akal. Allah memberikan fitrah kepada manusia untuk merenungi alam semesta ini
dan mengkaji ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Terkait
dengan itu, Haji Ilyas mengajak hadirin untuk memajukan pendidikan di Sumba,
khususnya dengan memikirkan nasib guru-guru agar terpenuhi kesejahteraannya. Karena
para guru itulah yang mendidik dan membekali anak-anak dengan ilmu pengetahuan untuk
menyambut masa depan.
Selanjutnya,
fitrah ilahiyah keempat menurut Haji Ilyas adalah fitrah biologis. Manusia membutuhkan
pernikahan sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar-Rum Ayat 21 yang artinya, “Di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
Seusai Haji Ilyas menutup materinya, dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa jamaah mengajukan pertanyaan seputar tema yang dipaparkan. Setelah kajian ditutup diteruskan dengan menikmati kopi/teh dan aneka makanan di serambi masjid sambil berbincang-bincang seputar urusan umat. (sam)