SAMSUMBA.com
- Guru-guru yang berada
di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumba Timur mengikuti Pelatihan
Penilaian dan Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Angkatan V, Senin-Sabtu, (10-15/6/2024). Bertempat di aula Kantor Kemenag Kabupaten
Sumba Timur, pelatihan diikuti oleh sebanyak 40 guru yang terdiri dari agama
Islam, Kristen Protestan dan Katholik.
Selama kurang lebih enam hari, para
Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Denpasar menyampaikan materi-materi
yang sangat berguna dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran lembaga-lembaga
pendidikan di bawah naungan Kemenag Kabupaten Sumba Timur. Mereka adalah Wachidun,
S.Pd. M.Pd. dan I Wayan Iwantara, S.Si., M.Pd.
Adapun materi-materi yang disampaikan
kepada para peserta, antara lain, konsep penilaian pembelajaran berbasis HOTS, pemetaan
capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP) dan indikator ketercapaian
tujuan pembelajaran (IKTP) berbasis HOTS, strategi mendesain model pembelajaran
berbasis HOTS dan penyusunan penilaian pembelajaran berbasis HOTS.
Para Widyaiswara dengan sabar melatih
para peserta bagaimana cara membuat soal berbasis HOTS, mulai dari menganalisis
capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran. Lalu menurunkan indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi indikator soal yang bisa dijadikan
soal-soal HOTS;
Selama praktik membuat soal-soal HOTS
pada kartu soal, para peserta dengan bimbingan para Widyaiswara mencoba
merumuskan indikator soal agar memenuhi cakupan CABD yaitu Condition/stimulus,
Audiens/peserta didik, Behaviour/kompetensi yang ingin dihadirkan dan
Degree/kualitas kompetensi yang ingin dihadirkan.
Pada hari ketiga, para peserta
mengikuti materi moderasi beragama yang disampaikan secara daring oleh Prof.
Dr. Arskal Salim, GP., M.Ag. selaku sekretaris Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI yang juga diikuti secara serentak oleh para peserta
pelatihan di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah seorang peserta dari Sumba Timur,
Anita Qurroti A’yuni menyampaikan bahwa toleransi dan kerukunan antar umat
beragama di Sumba Timur sangat luar biasa. Setiap umat beragama saling
menghormati dan menghargai. Umat muslim yang merupakan minoritas, merasa aman
dan nyaman melaksanakan ibadahnya, tanpa gangguan dari umat agama lain.
Kegiatan pelatihan ditutup oleh Drs.
Suaeb selaku Plh. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten
Sumba Timur, Sabtu (15/6/2024) dan diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta
dan panitia penyelenggara. (aqua)