SAMSUMBA.com - Setiap manusia hendaklah berusaha sekeras-kerasnya untuk menjadi manusia shaleh selama hayat masih di kandung badan. Hal itu dipesankan oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama (PA) Waingapu, H. Fahrurrozi Zawawi saat bertindak sebagai khotib pada shalat Jumat di Masjid Al-Muhajirin Pakamburung Waingapu Sumba Timur, Jumat (3/5/2024).
“Jangan shaleh saat Ramadhan saja,
jangan dermawan saat Ramadhan saja! Walaupun Ramadhan sudah berlalu, marilah
terus pertahankan kebaikan-kebaikan yang pernah kita lakukan selama Ramadhan,”
pesannya.
Orang nomor dua di PA Waingapu yang
biasa disapa Ustadz Fahrurrozi itu lalu menguraikan beberapa kebaikan yang
patut dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari. Kebaikan pertama, bangun tidur
di waktu pagi.
“Apabila pada bulan Ramadhan kita biasa
bangun pagi untuk makan sahur. Maka, walaupun sekarang kita tidak makan sahur
lagi, biasakan bangun pagi. Rasulullah SAW bersabda, Burika Li-Ummati Fi
Bukuriha. Umatku diberkahi pada waktu pagi. Di hadits lain, Rasulullah SAW
berdoa, Allahumma Barik Li-Ummati Fi Bukuriha. Ya Allah, berkahi umatku
pada waktu pagi,” ujarnya.
Dijelaskannya, orang yang terbiasa
bangun pagi, akan lebih siap menghadapi kehidupan di hari itu. Seorang pekerja
bisa mempersiapkan pekerjaannya di rumah sebelum berangkat kerja, seorang
pelajar bisa mempersiapkan pelajarannya di rumah sebelum berangkat ke sekolah. Berbeda
dengan orang yang baru bangun tidur pukul 07.00. Tentu dia akan terlambat.
Kebaikan kedua menurut Ustadz Fahrurrozi
adalah shalat lima waktu. Seorang Muslim jangan pernah meninggalkan shalat. Jangan
saat bulan Ramadhan rajin shalat tetapi setelah Ramadhan menjadi malas atau
sama sekali tidak mau mengerjakan shalat.
“Rasulullah SAW bersabda, Al-‘Ahdu Alladzi
Bainana Wa Bainahum Al-Shalah, Faman Tarakaha Faqad Kafara. Perjanjian kita
dengan mereka (Non Muslim) adalah shalat, barangsiapa meninggalkan shalat maka
sungguh ia telah kafir,” ungkapnya.
Dipesankan kepada para jamaah supaya
mengingatkan istri dan anak-anaknya untuk menjaga shalat sebagaimana perintah Allah
dalam Al-Quran Surat Thaha Ayat 132.
Ditekankan lagi oleh Ustadz Fahrurrozi,
hendaklah diusahakan untuk menjaga shalat berjamaah di masjid. Sebab dalam
shalat berjamaah di masjid terdapat kemuliaan sebagaimana Hadits Rasulullah SAW
yang artinya, “Barangsiapa berangkat ke masjid guna shalat berjamaah maka
setiap langkahnya akan menghapus dosanya dan setiap langkahnya akan dicatat
baginya kebaikan, baik saat berangkat maupun pulang dari masjid”.
“Jika selama Ramadhan kira rajin ke
masjid untuk shalat tarawih, maka setelah Ramadhan jangan tidak ke masjid lagi.
Teruslah shalat di masjid! Kita punya masjid yang bagus, sejuk dan nyaman ini, ayo
kita makmurkan dengan shalat berjamaah,” pesannya.
Kebaikan ketiga, lanjutnya, adalah
tadarus Al-Quran. Selama Ramadhan di mana-mana banyak ditemukan orang-orang mengaji
atau membaca Al-Quran. Berlalunya bulan Ramadhan jangan menghentikan tadarus
Al-Quran.
“Mari kita terus membaca Al-Quran!
Rasulullah bersabda, Iqrau Al-Quran Fainnahu Ya’ti Yaumal Qiyamah Syafi’an
Li-Ashabih. Bacalah Al-Quran karena pada hari Kiamat nanti ia akan datang
memberi syafaat bagi yang membacanya. Bagi yang belum bisa mengaji, silakan
belajar! Tidak ada kata terlambat untuk belajar Al-Quran. Jangan sampai datang
suatu waktu dan saat itu Bapak-bapak menangisi diri sendiri kenapa tidak bisa
mengaji. Saat itu Bapak-bapak menyesal kenapa sampai di usia tua ini tidak bisa
membaca Al-Quran. Waktu muda kemana saja? Sebelum datang penyesalan itu, mari
kita belajar Al-Quran!” tegasnya.
Lebih lanjut, Ustadz Fahrurrozi memaparkan
kebaikan keempat yang harus dipertahankan sekalipun bulan Ramadhan sudah
berlalu. Yaitu bersedekah atau berinfak.
“Dalam bulan Ramadhan, kita sering
memberi makan untuk orang yang buka puasa, kita sering bersedekah. Maka, jangan
berhenti untuk berbagi kepada orang lain. Jangan jadi manusia yang hanya
memikirkan diri sendiri, kebahagiaan sendiri. Namun, pedulikan orang lain. Jangan
sampai kita makan kenyang tetapi kanan-kiri kita ada yang tidak bisa makan, ada
anak-anak tetangga kita tidak bisa membayar SPP sekolah. Kita harus peduli
dengan urusan orang lain, harus berjiwa sosial. Mari kita bantu pembangunan
masjid, madrasah dan panti asuhan!” tandasnya.
Kebaikan kelima menurut Ustadz
Fahrurrozi adalah menjaga diri dari minum minuman keras, berjudi dan kemaksiatan
lainnya. Dikutipkan firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 90 yang
artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum khamar, berjudi, berkorban
untuk sesembahan selain Allah, mengundi nasib adalah perbuatan keji dan
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
beruntung (bahagia)”.
“Jangan ada ungkapan ‘saya libur dulu mabuk karena lagi Ramadhan’. Tetapi begitu Ramadhan berlalu, kembali mabuk atau minum minuman keras. Jangan! Itu dosa. Keharaman mabuk tidak dibatasi hanya bulan Ramadhan saja, tetapi haram selama-lamanya, itu dosa, maka seorang Muslim wajib menjauhinya sampai kapanpun demi meraih kebahagiaan hidup,” kata Hakim/Ustadz kelahiran Pati Jawa Tengah yang bertugas di Waingapu sejak Desember 2022 itu. (sam)