Dalam presentasinya, Sarman mengajak para peserta yang terdiri dari para remaja itu untuk mengembangkan bisnis. Ia mengisahkan perjalanan Mr Cafe dari awal hingga bisa bertahan saat ini. Restoran yang berdiri sejak 1998 itu pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit di masa pandemi Covid-19. Namun, berkat keuletan dan kesabaran dalam menjalankan bisnis, restoran yang telah tersertifikasi halal itu tetap bertahan di Kota Waingapu.
Ratusan remaja Muslim se-Kota Waingapu sangat antusias menyimak ilmu kewirausahaan yang disampaikan Sarman. Ada banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh para peserta saat sesi tanya jawab.
Queny, pelajar MTs Negeri Sumba Timur mengajukan pertanyaan, “Bagaimana meningkatkan kualitas produk tanpa menaikkan harga jual?”
Sarman menjawab pertanyaan itu dengan mencontohkan jualan nasi goreng. Ia menyarankan jika tidak ingin meningkatkan ongkos produksi maka penjual harus kreatif. Misalnya dengan menambah garnis pada makanan atau dengan mencetak nasi goreng dengan cetakan unik agar menarik pelanggan. Bisa juga dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Misalnya meringkas waktu tunggu. Yang biasanya menunggu nasi goreng 15 menit, menjadi 10 menit. Itu beberapa cara dalam meningkatkan kualitas produk.
Selain itu, masih ada banyak lagi pertanyaan menarik dari para peserta. Hal ini membuktikan minat yang besar dari para remaja pada dunia bisnis.
Pesantren Ramadhan diprakarsai oleh para ustadz dan ustadzah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Insan Robbani bekerja sama dengan Pengurus Takmir Masjid Agung Al-Jihad Waingapu. Berlangsung sehabis shalat Ashar hingga berbuka puasa selama lima hari, tanggal 18-22 Maret 2024.
Setiap sore Pesantren Ramadhan menghadirkan tokoh-tokoh Muslim di Waingapu dalam acara talk show. Antara lain Wakapolres, Pemilik Rumah Makan Mr Cafe dan Site Leader PT Trakindo Utama Waingapu.
Di luar itu, para peserta juga mendapat materi tashih bacaan shalat atau memahami arti bacaan shalat dan tahsin Al-Quran di bawah bimbingan para ustadz dan ustadzah berpengalaman dengan metode halaqah dalam kelompok kecil. (sam)
