SAMSUMBA.com - Khotib di Masjid Khulafaur Rasyidin Kanatang Sumba Timur menguraikan ganjaran membangun masjid, Jumat (16/2/2024). Khotib yang dimaksud adalah Ustadz H. Fahrurrozi Zawawi.
Seusai mengajak meningkatkan ketakwaan, Ustadz Fahrurrozi mengajak jamaah shalat Jumat untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang dianugerahkan, yaitu diberi kesempatan hidup di dunia, dikaruniai kesehatan, keamanan dan ketenteraman dalam hidup.
“Kita juga patut bersyukur karena di Kanatang ini telah berdiri masjid. Dua tahun yang lalu, di tempat ini belum ada masjid. Tetapi sekarang ini kita bisa menikmati adanya masjid. Ini patut kita syukuri. Masjid ini bukan hadiah dari pihak manapun, bukan pemberian dari siapapun. Masjid ini dibangun atas keringat, atas gotong-royong Bapak-bapak, umat Islam dan para donator. Kita telah bekerja keras, kerja bhakti, mengumpulkan iuran, akhirnya masjid dapat berdiri ini. Kita patut bersyukur,” katanya.
Selanjutnya Ustadz Fahrurrozi mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Barangsiapa membangun masjid karena Allah yang masjid itu digunakan untuk beribadah / berdzikir kepada Allah maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga”.
“Di hadits lain disebutkan Mimma Yalhaqul Mu’mina min ‘Amalihi wa Hasanatihi ba’da Mautihi, bahwa di antara amalan orang yang hidup di dunia yang pahalanya akan terus mengalir sekalipun pelakunya telah meninggal dunia adalah amalan orang yang membangun masjid. Orang yang ikut bekerja keras, ikut mengangkat semen, mengangkat pasir, memberikan snack konsumsi, ikut berdonasi, walaupun sudah meninggal dunia, pahalanya terus mengalir kepada orang tersebut,” terangnya.
Ditegaskan kembali Ustadz Fahrurrozi bahwa membangun masjid adalah pekerjaan mulia yang akan mendapat ganjaran dari Allah, baik berupa rumah di surga maupun pahala yang terus mengalir.
Dengan adanya masjid, sambungnya, setan akan pergi ke tempat yang jauh begitu mendengar suara adzan sebagaimana Hadits Nabi. Maka, membangun masjid sama dengan mengusir setan, supaya setan tidak tinggal di tengah-tengah perkampungan ini dan tidak mengganggu penduduk di sini.
Lebih lanjut, Ustadz Fahrurrozi mengutip Hadits Nabi yang menyebutkan bahwa Allah begitu kagum dan takjub dengan seorang pengembala kambing yang mengumandangkan adzan dari atas gunung. Sampai Allah berkata, “Lihatlah kepada hamba-Ku yang satu ini! Dia mengumandangkan adzan lalu mendirikan shalat karena takut kepada-Ku. Aku mengampuni dosa hamba-Ku ini dan memasukkannya ke dalam surga”.
Menurutnya, Allah pun pasti kagum dan bangga dengan dibangunnya Masjid Khulafaur Rasyidin Kanatang. Ternyata ada orang-orang yang peduli dan memikirkan bagaimana di tengah-tengah kawasan yang sepi sunyi ini dapat dikumandangkan adzan untuk mendirikan shalat.
Ditambahkan Ustadz Fahrurrozi, ada tujuh golongan yang kelak akan mendapat perlindungan Allah pada hari Kiamat berdasarkan Hadits Nabi, salah satunya adalah Rajulun Qalbuhu Mu’allaqun bil-Masajid, orang yang hatinya selalu terikat dengan masjid.
“Maka, beruntunglah Bapak-bapak yang setiap tarikan nafasnya, setiap hari selalu memikirkan bagaimana masjid ini bisa makmur, bagaimana tempat wudhu / WC segera jadi, apalagi ini menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Orang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, selalu memikirkan masjid, dijamin oleh Allah nanti di Akhirat akan mendapat perlindungan Allah, yang pada hari itu tidak ada perlindungan selain perlindungan Allah,” ujarnya.
Di akhir khotbahnya, Ustadz Fahrurrozi berpesan kepada jamaah agar Masjid Khulafaur Rasyidin Kanatang dimakmurkan, shalat lima waktu harus selalu diadakan. Jangan sampai tidak ada adzan dan jangan sampai tidak ada shalat jamaah. (sam)