Usai pembacaan mahakarya Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi asal Hadramaut Yaman itu dilanjutkan dengan kajian remaja yang disampaikan Ustadz Alwi Al Habsyi.
Pada kesempatan tersebut dijelaskan pentingnya mencari teman. Ia mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW, “Al-Mar’u ‘ala dini khalilihi, falyanzhur ahadukum man yukhalilu”. Artinya, seseorang itu bergantung pada agama temannya maka hendaklah salah seorang di antara kalian memerhatikan dengan siapa ia berteman.
Dengan berteman, lanjutnya, diharapkan teman itu bisa memberikan syafaat (pertolongan) kelak di akhirat. Hal itu seperti yang diungkapkan Imam Syafi’i.
“Imam Syafi’i mengatakan, Uhibbus Shalihin wa Lastu minhum. La’alli an Anal bihim Syafaah. Artinya, aku cinta orang-orang sholeh meskipun aku bukan termasuk golongan mereka. Semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafaat kelak,” jelasnya.
Oleh karena itu, Ustadz Alwi berpesan kepada para remaja supaya memperbanyak teman orang-orang yang shaleh.
Ditambahkannya, cicit Rasulullah SAW bernama Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abu Thalib pernah berwasiat kepada putranya, Muhammad Al Baqir agar tidak berteman dengan 5 (lima) orang, yaitu orang bodoh, orang kikir, orang fasiq, orang yang suka bohong dan orang yang memutus silaturrahmi.
“Akhirnya, mudah-mudahan kita semua menjadi teman dunia akhirat. Semoga kita semua istiqomah dalam majelis ini, dan manfaat semua,” katanya menutup tausiyah malam itu.
Pembacaan Maulid Simtudduror dan kajian merupakan kegiatan rutin Remaja Masjid Waingapu setiap pekan yang tempatnya berpindah-pindah. Kadang di masjid dan kadang di rumah. (ys)