Majelis Taklim Khulafaur Rasyidin Kanatang Kaji Tips Keharmonisan Rumah Tangga dalam Surat Al-Fatihah

SAMSUMBA.com - Majelis Taklim Khulafaur Rasyidin Kanatang Kabupaten Sumba Timur menggelar Kajian Islam dengan tema keharmonisan rumah tangga, Jumat (14/7/2023). Kajian kali ini spesifik membahas tips-tips menjaga keharmonisan rumah tangga yang diinspirasi dari kandungan Surat Al-Fatihah.

Sekitar pukul 16.30 WITA, para anggota Majelis Taklim membuka kajian dengan melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka melantunkan shalawat Jibril dan shalawat Thibbil Qulub. Tidak hanya kaum ibu yang hadir, anak-anak pun turut memeriahkan suasana pengajian sore itu di Masjid Khulafaur Rasyidin yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Kota Waingapu.

Usai pembacaan shalawat, Ustadzah Anita Qurroti A’yuni, Lc., M.Pd. langsung membuka Kitab Tafsir Al-Maraghi dan mulai mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam Surat Al-Fatihah. Di awal kajian, Ustadzah asal Jombang Jawa Timur itu memotivasi para ibu Majelis Taklim untuk semangat dalam mengkaji Al-Quran.

“Al-Quran itu pedoman hidup, agar manusia bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bagaimana kita bisa paham tentang isi pedoman itu jika tidak pernah mengkajinya. Maka, mari luangkan waktu setiap Jumat sore untuk hadir dalam Kajian Islam di Masjid Khulafaur Rasyidin Kanatang ini,” ajaknya.

Para anggota Majelis Taklim tampak khusyuk mendengarkan materi kandungan ayat demi ayat dalam Surat Al-Fatihah. Ketika Ustadzah Anita sampai di ayat kedua Surat Al-Fatihah, yaitu “Alhamdulillahi Robbil A’lamiin,” Ustadzah menjelaskan bahwa Al-hamdu itu, artinya segala puji. Pujian kepada Allah itu adalah ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.

“Kita bersyukur karena Allah telah memberi kita suami. Lihat, di luar sana berapa banyak perempuan yang tidak bersuami. Mereka galau karena tidak punya belahan jiwa tempat berbagi. Maka, agar rumah tangga kita semakin harmonis, banyak-banyaklah bersyukur atas kenikmatan yang telah Allah berikan, yaitu dikaruniai suami,” ujarnya.

Ustadzah Anita lalu mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW., La Yandhur Allahu ila Imroatin La Tasykuru li-Jauziha wa Hiya La Tastaghni ‘anhu. Artinya, Allah tidak akan memandang seorang perempuan yang tidak bersyukur mempunyai suami padahal ia tidak bisa lepas dari suaminya (hidupnya ditanggung oleh suami).

“Banyak atau sedikit yang suami berikan, kita harus mensyukurinya. Jangan menuntut apa yang tidak sanggup suami berikan kepada kita. Syukuri apa yang ada. Jika kita pandai bersyukur, maka Allah akan menambah kenikmatan itu untuk kita,” pesannya.

Usai penyampaian materi, dilanjutkan dengan tanya jawab atau curhatan ibu-ibu mengenai rumah tangganya. Dengan begitu, ibu-ibu dapat mengungkapkan keluhan atau kegelisahan yang dirasakan di dalam rumah tangga. Maklum, pemateri dan jamaah Majelis Taklim sama-sama perempuan sehingga merasa satu frekuensi. 

Kajian Islam tiap Jumat sore itu merupakan satu upaya untuk memakmurkan Masjid Khulafaur Rasyidin Kanatang yang dibangun atas jerih payah dan gotong royong umat Islam demi tegaknya agama Allah di Bumi Marapu. (uni)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)