“Jamaah haji asal Sumba pada umumnya tetap sehat dan semangat,” tegas Pembimbing Ibadah Haji yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Ditambahkannya, jamaah haji asal Sumba sudah menuntaskan seluruh rukun dan wajib umrah yang dikerjakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan haji, karena semua jamaah haji asal Sumba mengerjakan haji dengan cara Tamattu. Termasuk pelaksanaan DAM Nusuk pun telah ditunaikan.
“Saat ini jamaah haji tetap menjaga kondisi untuk persiapan pelaksanaan ibadah haji yang diawali dengan ihram di hotel Mekah pada tanggal 26 Juni 2023 atau 8 Dzulhijjah 1444 dan berangkat menuju Arafah untuk pelaksanaan wuquf pada tanggal 27 Juni atau 9 Dzulhijjah sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah haji itu sendiri,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang jamaah haji asal Kabupaten Sumba Barat, Nadimin, S.Ag., M.H., yang pernah bertugas sebagai Hakim di Pengadilan Agama Waikabubak.
“Jamaah dari Sumba sehat semua, makanan bagus tepat waktu, suhu udara normal cenderung panas,” ujarnya.
Jamaah haji asal Sumba, sambungnya, tinggal di Hotel Manazil Izzi, daerah Raudhoh, Maktab 37 / Nomor Hotel 607, Sektor VI Mekah.
“Dari hotel tempat menginap ke Masjidil Haram naik bus sekitar 15 menitan kalau lancar,” terang Hakim yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama Rembang itu. (fa)