Ustadz Fahrurrozi: Tidak Hanya Kuah, Bagilah Jaringan Internet kepada Tetangga

 

SAMSUMBA.com - Ustadz H. Fahrurrozi Zawawi berpesan kepada jamaah shalat Tarawih yang memadati Masjid Nurul Huda Kayuri, Sabtu (8/4/2023), supaya berbagi rezeki dengan tetangga. Tidak hanya kuah, tetapi juga jaringan internet jika berlangganan internet.

Ia mengutip sebuah hadits, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada sahabat bernama Abu Dzar supaya kalau memasak makanan yang berkuah hendaklah memperbanyak kuahnya lalu membagikan kepada tetangga.

“Karena zaman sekarang era internet, maka makanan yang berkuah itu harus dikembangkan (kontekstualisasi) sesuai era kekinian. Sehingga kalau punya wifi, hendaklah membagikan password kepada tetangga agar tetangga ikut menikmati internet,” jelasnya.

Hal itu, sambungnya, seperti yang dilakukan tetangga sebelah rumahnya, yaitu Ustadz Andri Riswanto kepadanya.

“Waktu saya bertanya-tanya kepada Ustadz Andri bagaimana cara berlangganan internet, beliau langsung membagikan password. Ini contoh yang luar biasa. Kalau pekerjaan saya dibantu oleh internet dan pekerjaan saya mendapat pahala, maka sekian persen pahala itu untuk Ustadz Andri,” terangnya.


Ustadz yang juga wakil ketua Pengadilan Agama Waingapu itu berbicara dalam kegiatan Safari Ramadhan yang dikoordinasi oleh Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sumba Timur.

Awalnya ia menjelaskan bahwa puasa mengajarkan untuk berempati kepada orang lain. Dengan lapar dan dahaga, diharapkan seorang muslim punya kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara-saudaranya yang lain. Tidak heran, di bulan Ramadhan banyak orang bersedekah dan memberi makan buka puasa. Jadi, puasa hendak mencetak manusia yang selalu menebarkan manfaat bagi orang lain, dan itu akan mendapat pahala dari Allah.

Lebih lanjut, Ustadz Fahrurrozi menegaskan bahwa manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain itu adalah sebaik-baik manusia. Khoirun Nas Anfa’uhum lin Nas.

“Ketahuilah, jika kita lihat lampu masjid mati, lalu kita belikan lampu baru pakai uang sendiri, maka ketika lampu itu dimanfaatkan untuk shalat dan mengaji, kita mendapat pahala. Kita memasang lampu di depan rumah sehingga jalanan terang, maka setiap kali orang lewat pergi ke masjid, kita mendapat pahala,” imbuhnya. (yad)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)