Ustadz Andri: Jelang Akhir Ramadhan Jangan Sampai Kalah dari Kuda Pacu

 

SAMSUMBA.com - Ustadz Andri Riswanto, Site Leader PT Trakindo Utama Waingapu mengingatkan bahwa jelang akhir Ramadhan jangan sampai kalah dari kuda pacu. Pesan itu disampaikan saat menjadi penceramah shalat Tarawih di Mushola Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Waingapu, Rabu (12/4/2023).

“Seorang ulama bernama Ibnu Jauzi mengatakan bahwa kuda pacu apabila mendekati batas finish ia akan mengerahkan segala kemampuannya agar bisa memenangkan perlombaan, maka jangan sampai kuda pacu lebih cerdas dari kita, karena kita masih santai saja meskipun Ramadhan mendekati batas akhir. Mari maksimalkan segala potensi diri untuk meraih derajat ketakwaan dan kesuksesan di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Salah satu keutamaan bulan suci Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran. Pertama, selalu membaca Al-Quran.

“Al-Qur’an kita baca terus berulang-ulang tidak ada bosan-bosannya. Bahkan semakin kita baca semakin rindu untuk terus membacanya. Hati jadi adem. Rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran seperti kuburan, angker, hawanya panas, keluarga jadi tidak harmonis,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Allah akan memberikan pahala yang sangat besar kepada orang yang sering membaca Al-Quran. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini pahala dilipatgandakan. Juga, Al-Quran akan datang pada hari kiamat untuk menjadi syafaat bagi orang-orang yang selalu membacanya.

“Orang yang selalu membaca Al-Quran merupakan orang yang dirindukan oleh surga. Hadits Nabi, Al-Jannatu musytaqotun Ila arba’ati nafarin, surga itu merindukan 4 golongan. Yang pertama, taalil Qur'an, yaitu orang yang gemar membaca Al-Quran,” terangnya.

Selanjutnya yang kedua, kata Ustadz Andri, yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran adalah selalu mempelajari dan mengajarkan Al-Quran.

“Rasulullah bersabda, sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. Kalau tidak bisa ngajar ngaji anaknya, silakan diantar ke madrasah agar diajar ngaji oleh para ustadz dan ustadzah,” pesannya.

Dengan mempelajari Al-Quran, sambungnya, maka fungsi dari Al-Quran sebagaimana diturunkan, yaitu hudallinnas (petunjuk bagi manusia) bisa terwujud. Jangan sampai Al-Quran melarang suatu perkara tetapi karena arti atau maknanya tidak dipahami maka yang dilarang Al-Quran itu terus saja dikerjakan.

Kemudian yang ketiga yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran adalah mengamalkan isi Al-Quran. Dengan mempelajari isi Al-Quran diharapkan juga mau mengamalkan isi Al-Quran. Contoh, Surat At-Taubah Ayat 18, artinya sesungguhnya hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir.

“Nah, kalau kita tahu arti dari ayat ini maka kita coba amalkan. Sholat kita lima waktu di masjid. Bukan hanya shalat tarawih di bulan Ramadhan saja yang kita lakukan di masjid, tetapi di luar Ramadhan juga selalu kita shalat tepat waktu berjamaah di masjid,” tandasnya.

Tiga hal itu, menurut Ustadz Andri, hendaknya dioptimalkan di sisa hari Ramadhan tahun ini. Yaitu membaca Al-Quran, mempelajari isi kandungan Al-Quran dan mengamalkannya. Jangan sampai menjelang akhir Ramadhan, justru tidak lagi bergairah menyentuh Al-Quran. Berarti kalah dari kuda pacu. (af)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)