“Seorang
ulama bernama Ibnu Jauzi mengatakan bahwa kuda pacu apabila mendekati batas
finish ia akan mengerahkan segala kemampuannya agar bisa memenangkan
perlombaan, maka jangan sampai kuda pacu lebih cerdas dari kita, karena kita
masih santai saja meskipun Ramadhan mendekati batas akhir. Mari maksimalkan
segala potensi diri untuk meraih derajat ketakwaan dan kesuksesan di bulan
Ramadhan,” ujarnya.
Salah
satu keutamaan bulan suci Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Menurutnya,
ada tiga hal yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran. Pertama, selalu membaca
Al-Quran.
“Al-Qur’an
kita baca terus berulang-ulang tidak ada bosan-bosannya. Bahkan semakin kita
baca semakin rindu untuk terus membacanya. Hati jadi adem. Rumah yang tidak
pernah dibacakan Al-Quran seperti kuburan, angker, hawanya panas, keluarga jadi
tidak harmonis,” jelasnya.
Lebih lanjut
dijelaskan, Allah akan memberikan pahala yang sangat besar kepada orang yang
sering membaca Al-Quran. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini pahala dilipatgandakan.
Juga, Al-Quran akan datang pada hari kiamat untuk menjadi syafaat bagi orang-orang
yang selalu membacanya.
“Orang
yang selalu membaca Al-Quran merupakan orang yang dirindukan oleh surga. Hadits
Nabi, Al-Jannatu musytaqotun Ila arba’ati nafarin, surga itu merindukan
4 golongan. Yang pertama, taalil Qur'an, yaitu orang yang gemar membaca
Al-Quran,” terangnya.
Selanjutnya
yang kedua, kata Ustadz Andri, yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran adalah selalu
mempelajari dan mengajarkan Al-Quran.
“Rasulullah
bersabda, sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya. Kalau tidak bisa ngajar ngaji anaknya, silakan diantar ke madrasah
agar diajar ngaji oleh para ustadz dan ustadzah,” pesannya.
Dengan
mempelajari Al-Quran, sambungnya, maka fungsi dari Al-Quran sebagaimana diturunkan,
yaitu hudallinnas (petunjuk bagi manusia) bisa terwujud. Jangan sampai Al-Quran
melarang suatu perkara tetapi karena arti atau maknanya tidak dipahami maka yang
dilarang Al-Quran itu terus saja dikerjakan.
Kemudian
yang ketiga yang perlu dilakukan terhadap Al-Quran adalah mengamalkan isi Al-Quran.
Dengan mempelajari isi Al-Quran diharapkan juga mau mengamalkan isi Al-Quran.
Contoh, Surat At-Taubah Ayat 18, artinya sesungguhnya hanyalah orang-orang yang
memakmurkan masjid-masjid Allah itu orang yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir.
“Nah, kalau
kita tahu arti dari ayat ini maka kita coba amalkan. Sholat kita lima waktu di
masjid. Bukan hanya shalat tarawih di bulan Ramadhan saja yang kita lakukan di
masjid, tetapi di luar Ramadhan juga selalu kita shalat tepat waktu berjamaah
di masjid,” tandasnya.
Tiga hal
itu, menurut Ustadz Andri, hendaknya dioptimalkan di sisa hari Ramadhan tahun
ini. Yaitu membaca Al-Quran, mempelajari isi kandungan Al-Quran dan
mengamalkannya. Jangan sampai menjelang akhir Ramadhan, justru tidak lagi
bergairah menyentuh Al-Quran. Berarti kalah dari kuda pacu. (af)