Kupas Nuzulul Quran di Masjid Agung Waingapu, Ustadz Fahrurrozi Ingatkan Masa Depan Sumba

 

SAMSUMBA.com - Ustadz H. Fahrurrozi Zawawi menyampaikan ceramah shalat Tarawih tentang Nuzulul Quran di Masjid Agung Al-Jihad Waingapu, Jumat (7/4/2023). Dijelaskannya, Al-Quran diturunkan oleh Allah untuk menjadi hudan lin nas (petunjuk bagi manusia) agar manusia tidak tersesat atau menyimpang dari jalan yang benar sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185 dan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Hadid Ayat 9.

“Ayat yang pertama turun bukan tentang shalat, bukan tentang puasa, tetapi iqra’ yang artinya bacalah. Manusia harus membaca. Supaya manusia tidak tersesat dan dapat keluar dari kegelapan menuju cahaya, manusia harus membaca apa saja. Jadi, membaca itu perintah Allah dalam Al-Quran, itu petunjuk dalam Al-Quran,” katanya.

Ustadz Fahrurrozi menyerukan kepada jamaah Masjid Agung agar mengupayakan ketersediaan bacaan untuk anak-anak. “Di Waingapu ini sulit mencari toko yang menjual buku-buku bacaan. Perpustakaan juga sulit ditemukan. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita. Bagaimana kita mengharapkan anak-anak menjadi generasi yang unggul jika mereka miskin literasi atau kurang bacaan,” ujarnya.

Ia merasa prihatin dengan kondisi anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget atau handphone. Padahal usia anak-anak itu seharusnya mendapat asupan bacaan yang bermutu.

Selama ini, sambungnya, Pulau Sumba atau Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya dinyatakan sebagai daerah tertinggal dan termarginalkan. Untuk keluar dari kegelapan itu tidak ada cara lain kecuali melalui pendidikan. Anak-anak harus mendapat pendidikan yang berkualitas.

Lebih lanjut, Ustadz Fahrurrozi mengutip firman Allah dalam Surat Ar-Rad Ayat 11, bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu merubah sendiri. Tidak ada yang bisa merubah nasib NTT kecuali warga NTT sendiri. Semua pihak harus bahu-membahu untuk memajukan pendidikan di NTT. Sekolah-sekolah harus mempunyai perpustakaan, demikian juga masjid-masjid seharusnya mempunyai perpustakaan, untuk meningkatkan minat baca anak-anak.

“Jika sekarang kita serius dan fokus terhadap usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, maka ke depan kita akan melihat generasi yang hebat. Kita akan melihat putra-putri Sumba menjadi Dandim, Kapolres dan Ketua Pengadilan di daerahnya sendiri, bahkan menjadi tokoh nasional,” tandasnya.

Ditambahkan Ustadz yang juga Wakil Ketua Pengadilan Agama Waingapu itu, masyarakat Sumba harus bersyukur atas karunia Allah berupa alam yang indah. Pantai-pantai yang indah dan bukit-bukit yang juga indah.

“Sumba punya masa depan. Putra-putri Sumba harus mempersiapkan diri dengan belajar yang giat dan sungguh-sungguh sehingga dapat mengambil peran untuk membangun pariwisata Sumba, menikmati keuntungan dari keindahan alamnya sendiri. Tapi, kalau sumber daya manusia (SDM) Sumba tidak siap, maka yang mengisi hotel-hotel berbintang di tempat-tempat wisata Sumba itu orang-orang dari jauh. Jangan jadi penonton di kampung sendiri!” pesannya.

Ditegaskan kembali Ustadz Fahrurrozi, satu-satunya cara untuk meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan. Dalam Surat Al-Mujadalah Ayat 11, dinyatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat.

“Mari kita jadikan peringatan Nuzul Quran malam hari ini sebagai momentum untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak. Anak-anak harus rajin membaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas,” pungkasnya. (dm)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)