Selama
menempuh perjalanan dari Kota Waingapu, pengunjung disuguhi pemandangan eksotik
berupa pemandangan alam dan savana dengan kumpulan kuda, sapi, kerbau dan hewan
lainnya yang sedang merumput. Begitu tiba di Pantai Puru Kambera, pengunjung
disambut dengan hamparan pasir putih, birunya air laut dan sejuknya angin laut.
“Dibanding
pantai lainnya, saya lebih suka Pantai Puru Kambera,” kata Wiyono, pengusaha Tahu
Tempe Asri Manubara saat ditemui Samsumba.com di lokasi, Ahad (23/4/2023).
Wiyono
datang bersama keluarga dan karyawan perusahaannya serta beberapa tetangga dan
sahabatnya. Masing-masing juga datang bersama keluarganya yang seluruhnya berjumlah
sekitar 50 orang.
Rombongan
Wiyono datang dengan perlengkapan konsumsi yang memadai. Aneka makanan dan
minuman telah disiapkan dari rumah. Antara lain rica-rica kambing pedas dan es
krim. Sementara sate daging sapi baru dibakar saat di lokasi.
Saat tiba
waktu shalat dzuhur, rombongan melaksanakan shalat berjamaah dengan menggelar
tikar dan berwudhu dengan air laut.
Di balik
keindahannya, Pantai Puru Kambera masih minim fasilitas sehingga wajar jika
pengunjung membawa perlengkapan konsumsi dan sarana ibadah. Di sana tidak ada
warung makan, tidak ada orang berjualan, tidak ada tempat bilas selesai
berenang dan tidak ada mushola. (fa)