Tiga Pesan Ustadz Andri dalam Khotbah Nikah

 

SAMSUMBA.com - Ustadz Andri Riswanto yang juga Site Leader PT Trakindo Utama Waingapu menyampaikan khotbah nikah pada pernikahan Salim dan Nadya di Jalan Muara Karya Waingapu, Jumat (3/3/2023). Pada kesempatan itu ada 3 (tiga) hal yang dipesankan kepada kedua calon mempelai.

“Pertama, jagalah keutuhan dan keharmonisan pernikahanmu dengan sekuat tenaga, jiwa dan ragamu. Karena pernikahan merupakan suatu perkara yang sangat besar, karena Allah menjadikan pernikahan ini sebagai salah satu tanda-tanda kebesaran-Nya,” jelasnya.

Ustadz Andri lalu mengutip firman Allah dalam Surat Ar-Rum Ayat 21 dan Surat Ali Imran Ayat 190. “Jaga dengan sekuat jiwa dan raga, karena ini merupakan suatu peristiwa yang amat sangat besar, di dalamnya terdapat berbagai kebaikan,” pesannya.

Lebih lanjut, diuraikan kebaikan di dalam pernikahan. Yaitu diberikan sakinah (ketenangan / kedamaian jiwa) dan diberikan mawaddah warohmah (rasa cinta dan kasih sayang).

“Oleh sebab itu, pernikahan ini harus betul-betul dijaga karena di dalamnya terdapat sakinah, mawaddah dan warohmah, dan harus betul-betul diusahakan untuk mendapatkannya. Tidak kalah penting juga untuk menjaga keharmonisan rumah tangga harus ada canda tawa, mesra dan kasih sayang. Kalau hanya menjaga keutuhan saja, dikhawatirkan harmonisnya tidak dapat. Jadilah keluarga tersebut keluarga yang sengsara, tidak bahagia, padahal Rasulullah sabdakan, baiti jannati. Seharusnya rumah tangga itu seperti dalam surga,” paparnya.

Pesan kedua, kata Ustadz Andri, hendaklah mempelajari ilmu pernikahan. Menurut Hadits Nabi, siapa yang ingin bahagia di dunia maka harus dengan ilmu, ingin bahagia di akhirat dengan ilmu dan ingin bahagia keduanya juga dengan ilmu.

“Kalau rumah tangga ini didasari dengan ilmu maka akan selamat dan bahagia. Mulai dibaca-baca apa yang tidak boleh dilakukan, seperti tercantum dalam sighat taklik talak. Intinya, pelajari ilmu tentang pernikahan, Insyaallah rumah tangga kalian akan selamat dan bahagia,” tegasnya.


Pesan ketiga, sambungnya, hendaklah menjaga diri dan keluarga dari api neraka sebagaimana firman Allah dalam Surat At-Tahrim Ayat 6. “Prosesi ijab qabul atau hakekat dari kata-kata saya terima nikahnya itu berarti mengambil tanggung jawab dari orang tua mempelai perempuan untuk menjaganya dari api neraka. Cara agar bisa kuat menjaga tanggung jawab ini adalah niatkan menikah ini karena Allah, sehingga ada kekuatan untuk membangun rumah tangga,” ujarnya.

Ditekankan Ustadz Andri, bahwa pernikahan ini bak kapal mengarungi bahtera di lautan, yang terombang-ambing gelombang yang kecil maupun yang besar. Tidak ada rumah tangga yang tidak ada masalah, semua rumah tangga pasti ada masalah.

“Ingatlah, jika masalah datang menghadang, jangan takut dan jangan bersedih. Yakinlah bahwa Allah bersama kita selama kita niatkan pernikahan karena Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya,” pungkasnya. (mf)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)